“Sikap dan Klarifikasi Nuansa Islam Mahasiswa (SALAM) UI atas Tulisan dan Presentasi Perkembangan dan Tantangan Gerakan Islamis-Tarbiyah di Universitas Indonesia”

Klik tombol yang terletak di pojok kanan atas untuk memperbesar versi pdf.

Versi Web

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, karena atas limpahan nikmat, hidayah dan rahmat-Nya kita masih diberikan kekuatan untuk bisa berkontribusi bersama membangun dan memajukan bangsa dan negara. Terkhusus kepada abang kita semua, Bang Ade Armando yang kita anggap sebagai kakak kita sendiri, semoga abang selalu berada dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT.

30 Mei 2019, Bang Ade Armando mempublikasikan hasil tulisan dan surveinya mengenai perkembangan gerakan Islamis Tarbiyah di lingkungan kampus UI. Kemudian sehari setelah itu, pada tanggal 31 Mei 2019 dilanjutkan dengan pemaparan Bang Ade Armando yang sejalan dengan tulisan tersebut bertempat di Hotel IBIS. Kami pun hadir disana dan menyaksikan bagaimana Abang mempresentasikan tulisan tersebut. Dari hasil telaah kami, data dalam survei tersebut diklaim diperoleh dari hasil wawancara terhadap beberapa elemen di Universitas Indonesia, seperti mahasiswa aktivis tarbiyah, mantan aktivis tarbiyah, wakil dekan, dosen, dan lain-lain. Hasilnya menunjukkan, bahwa gerakan Tarbiyah merupakan gerakan sekelompok aktivis muslim yang eksklusif dengan tujuan ingin membumikan Islam yang kaffah dalam segala aspek kehidupan di UI. Selain itu, gerakan ini juga dianggap berupaya melakukan penanaman bibit-bibit nilai radikal pada kadernya. Hal ini dibuktikan dengan asumsi bahwa aktivis Tarbiyah memiliki sikap curiga dan antipati terhadap kelompok gerakan lain yang terafiliasi dengan etnis tionghoa, kristen, dan non muslim lainnya. Sebagaimana tertera dalam kutipan berikut:

Artikel ini pada intinya berusaha menggambarkan perkembangan gerakan Islamis-Tarbiyah yang mengandung muatan anti pluralisme dan anti keberagaman di Universitas Indonesia.

Semangat eksklusivisme semakin menguat di wacana tahap kedua.

Kombinasi dari ketiga narasi tersebut adalah terbangunnya sebuah komunitas solid yang tertutup eksklusif yang bersikap hati-hati, mencurigai, memusuhi, dan menutup diri dari kalangan lain.

Sesudah 2012, gagasan pluralisme semakin tidak mendapat tempat di kalangan Islamis-Tarbiyah, sementara narasi polarisasi ‘kita versus mereka’ menguat. Kecenderungan untuk memperkuat kohesi di dalam tubuh persaudaraan Islam semakin terasa yang antara lain diwakili oleh materi-materi yang diajarkan dan ditanamkan melalui pengajian, pengkaderan dan pelatihan yang dilakukan dalam gerakan Islamis-Tarbiyah. Mahasiswa islam, termasuk anggota komunitas Tarbiyah, yang mendukung Jokowi dipertanyakan komitmen keislamannya. Stigmatisasi terhadap etnis Tionghoa, Kristen, non-muslim dan bahkan gagasan-gagasan feminisme menguat.

Lebih jauh lagi, Bang Ade Armando mengaitkan itu semua kepada SALAM UI sebagai perwujudan gerakan tarbiyah di kampus sebagaimana yang Abang maksud dalam kutipan berikut:

Di Universitas Indonesia, perwujudan Gerakan Tarbiyah adalah Lembaga Dakwah Kampus SALAM UI (Nuansa Islam UI), yang berkantor di Masjid UI Depok. Struktur organisasi Tarbiyah tertata rapih. Pimpinan Tarbiyah UI (atau SALAM UI) adalah Ketua Majelis Syuro yang adalah seorang mahasiswa senior yang dipilih oleh pengurus Tarbiyah.

Sebelum beranjak pada pembahasan isi tulisan dan survei yang dimaksud, kami merasa terdapat kejanggalan dalam penelitian yang dilakukan oleh Bang Ade Armando. Kejanggalan ini nampak pada penulisan laporan riset yang bersifat naratif, tanpa melampirkan satupun transkrip wawancara yang bersifat otentik, tidak ada verbatim, tidak ada lampiran informed consent (lembar persetujuan responden), ataupun bukti otentik lain yang menunjukkan bahwa wawancara telah dilakukan dengan baik. Selain itu, proses penulisan hasil wawancara pun tidak mencantumkan inisial dari narasumber pada setiap argumentasi. Hal ini tentu menjadikan hasil riset penelitian tersebut perlu dipertanyakan dan masih diragukan.

Kami sangat menyayangkan tidak adanya klarifikasi dan konfirmasi kepada pihak SALAM UI sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diakui secara sah di Universitas Indonesia terkait dengan dimasukkannya SALAM UI ke dalam konten tulisan dan presentasi yang disajikan oleh Bang Ade Armando. Terlebih, konten itu mengarah pada stigmatisasi dan labelling yang cenderung negatif terhadap Salam UI.

Sehingga sampai dengan detik ini, kesimpulan yang kami dapatkan adalah bahwa Bang Ade Armando melalui tulisan tersebut secara tidak langsung mengarahkan pembaca untuk menyepakati bahwa SALAM UI adalah gerakan anti pluralisme, anti keberagaman, tertutup eksklusif yang bersikap hati-hati, mencurigai, memusuhi, dan menutup diri dari kalangan lain, serta memberikan stigmatisasi terhadap etnis Tionghoa, Kristen, dan non-muslim lainnya. Bertolak dari tulisan dan presentasi yang sudah dipaparkan tersebut, sekaligus hasil survei terbaru yang dirilis oleh Setara Institute tentang model beragama mahasiswa di 10 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia [1], kami merasa perlu untuk menanggapi dan membuat klarifikasi atas tulisan Bang Ade Armando yang berpotensi memengaruhi persepsi publik terhadap SALAM UI menuju arah yang cenderung negatif, padahal kenyataannya tidak demikian. Tanggapan dan klarifikasi kami adalah sebagai berikut.

Pertama, SALAM UI adalah organisasi yang tidak terikat dengan organisasi apapun baik di dalam maupun di luar kampus [2]. Ia adalah organisasi yang independen yang tidak terikat oleh ideologi, aturan, atau falsafah apapun selain Islam dan pancasila. Secara de jure SALAM UI bertanggung jawab terhadap IKM UI karena berada di dalam ruang aktivitasnya atau lebih dikenal sebagai organ intra kampus. Artinya secara resmi, legal, formal dan wajar diakui oleh sivitas kampus. Sebagai UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang resmi dan legal di UI, SALAM UI ikut andil dan berkontribusi untuk memajukan kampus UI, sebagaimana visi SALAM UI sejalan dengan visi besar UI, yakni “sebagai Pusat Dakwah Islam Tingkat Universitas Indonesia yang Bersahabat, Kreatif, dan Mandiri menuju Civitas UI, Indonesia, dan Asia Tenggara yang Madani”[3].

Kedua, SALAM UI sampai dengan hari ini telah menunjukkan keterbukaannya dalam banyak hal, baik dalam sisi rekruitmen anggota, tema-tema diskusi atau kajian keislaman yang dibahas, tokoh-tokoh yang diundang, isu kebangsaan yang dibahas, sampai hubungan kerjasama dengan pihak lain. Dari sisi rekruitmen, SALAM UI membuka ruang seluas-luasnya bagi siapapun dan dari latar belakang apapun mahasiswa Islam, yang ingin bergabung dengan SALAM UI. Sebagai contoh fungsionaris SALAM UI saat ini terdiri dari latarbelakang NU, Muhammadiyah, PMII, HMI, dan salafy. SALAM UI Juga membuka kesempatan kepada siapapun yang ingin menjadi project officer pada kegiatan-kegiatan SALAM UI. Tema diskusi atau kajian keislaman yang diselenggerakan beragam, mulai dari tema Qur’an mengundang Syeikh Ali Jaber dan Ustadz Yusuf Mansur [4], tema kebudayaan dan toleransi pada Program UI Islamic Book Fair 2018, mengundang Sujiwo Tejo [5], sampai tema seputar pengembangan diri pada program Islamic Youth Community mengundang Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin [6]. Dalam berbagai isu, SALAM UI juga aktif merespon berbagai isu baik nasional maupun internasional, termasuk seputar kebangsaan dan persatuan Indonesia. Misalnya, sikap SALAM UI terhadap pembakaran tempat ibadah di Tanjung Balai 2016 bekerjasama dengan Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UI [7], sikap SALAM UI terhadap aksi terorisme di Kota Christchurch Selandia Baru 2019 bekerjasama dengan UKM Kerohanian se UI [8], dan sikap SALAM UI terhadap aksi demonstrasi 21 dan 22 Mei 2019 di Jakarta [9]. Dari tulisan Bang Ade Armando juga sempat disinggung salah satu isu yang kami sikapi pada tahun 2016 lalu yaitu ketika muncul kelompok studi Support Group and Resources Centre on Sexuality Studies yang memiliki tujuan membantu kelompok LGBT. Sikap yang saat itu dikeluarkan oleh Salam UI merupakan pernyataan untuk membantu saudara-saudara kita yang LGBT dengan mengadakan peer counselor bagi mereka yang ingin bercerita. Dalam penulisan sikap tersebut Salam UI  juga mengacu pada sikap yang dikeluarkan oleh menristekdikti. “LGBT ini tidak sesuai dengan tataran nilai dan kesusilaan bangsa Indonesia. Saya melarang. Indonesia ini tata nilainya menjaga kesusilaan,” ujar menristekdikti 2016, M Nasir menanggapi keberadaan Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) di kampus Universitas Indonesia (UI), sebagaimana dilansir dalam harian daring detiknews (https://m.detik.com/news/berita/d-3125654/menristek-saya-larang-lgbt-di-semua-kampus-itu-tak-sesuai-nilai-kesusilaan).  Berbeda dengan sikap kemenristekdikti tersebut, Salam UI pada saat itu berusaha merangkul saudara kita yang tergabung dalam komunitas LGBT untuk membantu mereka menemukan fitrahnya kembali sesuai ajaran Islam. Tak ada sikap bernuansa ancamanan yang ditujukan untuk menyerang kelompok LGBT di UI [10].

Ketiga, SALAM UI menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme, persatuan dan kesatuan serta turut berkontribusi membantu negara dalam menguatkan nilai-nilai kebangsaan. Diantaranya telah kami lakukan program sekolah kebangsaan 2018 dengan tema “Peran Masyarakat Kampus dalam Menjaga Persatuan Bangsa”. Dimana dalam acara tersebut dihadiri oleh Bapak Brigjen Pol. Ir. Hamli, M.E selaku Direktur Pencegahan BNPT, Bapak Komjen Pol Drs. Lutfi Lubihanto, M.M selaku Kaba Intelkam Polri, dan Bapak Dr. Didin Wahidin, M.Pd selaku Direktur Kemahasiswaan Dirjen PT Kemenristek Dikti [11]. Program seminar atau kajian keislaman dengan tema “Membangun Negeri” pada Muhasabah Akbar Muharram 2016 dan 2017, mengundang TGB. Zainul Majdi dan Dr. Ir. H. Shalahuddin wahid [12]. Program UI Peduli dimomen Sumpah Pemuda 2018 kolaborasi dengan UKM Kerohanian agama lain di UI [13]. Persembahan video kebangsaan hari kemerdekaan RI 2017 oleh Salam UI dan UKM Kerohanian se-UI [14]. Video Hari Kesaktian Pancasila 2018 dengan semangat menjaga persatuan [15]. Kegiatan doa bersama untuk negeri yang dilakukan bersama-sama dengan UKM Kerohanian se UI 2019 [16]. Berkontribusi untuk mengawal Pemilu agar berlangsung Luber Jurdil demi menjaga persatuan bangsa Indonesia melalui program kawal pemilu 2019 [17]. Serta berkontribusi aktif dalam upaya menggalang donasi isu kebencanaan yang melanda tanah air, seperti donasi untuk bencana alam di lombok, papua, yogyakarta, dan bengkulu beberapa waktu lalu [18].

Keempat, SALAM UI dan Lembaga Dakwah se UI juga memberikan sejumlah kontribusi prestasi untuk mengharumkan nama kampus di tingkat nasional dan Indonesia di tingkat Internasional. Sebagaimana pembinaan yang dilakukan SALAM UI kepada kontingen UI di MTQMN ke XIV menghasilkan UI menjadi juara umum peringkat ke 3 [19]. Juara 1 dalam lomba hifdzhil Qur’an 20 Juz  pada MTQMN ke XV oleh Muhammad Ismail FEB 2014 ketua SALAM UI 21. Juara 1 dalam lomba MTQ Internasional yang diadakan di Turki oleh Syamsuri Firdaus FIB 2017 wakil kepala departemen Quran Center FORMASI FIB UI 2019 [20]. Dan prestasi-prestasi lainnya dari kategori kebudayaan, olahraga sampai ranah keilmuan baik tingkat nasional maupun tingkat internasional yang dapat diakses pada bit.ly/DataPrestasiLDseUI.

Berdasarkan penjelasan dan data-data yang kami paparkan diatas, maka dalam hal ini SALAM UI hadir sebagai lembaga yang terbuka yang dapat menaungi seluruh mahasiswa/i di UI, memiliki misi untuk selalu hidup dengan integritas dan memperbaiki hidup sesama serta diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik pada ummat dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa. Tentu hal tersebut diatas bertentangan dengan pernyataan Bang Ade Armando yang menyatakan bahwa SALAM UI adalah gerakan anti pluralisme, anti keberagaman, tertutup eksklusif yang bersikap hati-hati, mencurigai, memusuhi, dan menutup diri dari kalangan lain, serta memberikan stigmatisasi terhadap etnis Tionghoa, Kristen, dan non-muslim lainnya. Hal ini bertentangan pula sebagaimana dengan survei yang telah dilakukan oleh SETARA Institute pada 10 perguruan tinggi negeri (PTN) yang menempatkan UI adalah kampus paling inklusif [21]. Dan bertentangan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Pak Yon Machmudi, PhD tentang tingkat toleransi beragama di kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) yang masih tinggi[22].

Demikian pernyataan sikap dan klarifikasi yang dapat kami sampaikan, semoga dapat meluruskan dan melengkapi informasi yang sudah dipaparkan sebelumnya. Terakhir, kami SALAM UI mengajak setara institute serta berbagai lembaga lainnya untuk bersilaturahim agar kita dapat lebih mengenal satu sama lain sembari berdiskusi mengenai gagasan-gagasan yang dapat kita kolaborasikan demi mewujudkan jati diri bangsa, yakni Indonesia yang bhinneka tunggal ika. Semoga negeri ini senantiasa berada dalam lindungan serta limpahan rahmat Allah Subhanahuwata’ala agar kita semua dapat semakin  mempererat ikatan persatuan, menumbuhkan semangat kebangsaaan dan cinta tanah air, untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Depok, 4 Juli 2019

Ketua Umum Nuansa Islam Mahasiswa (SALAM) UI 22

Ahmad Safe’i Ridwan

Daftar Referensi

[1] Survei SETARA Institute tentang model beragama mahasiswa di 10 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, https://m.detik.com/news/berita/d-4606304/survei-setara-institute-sebut-mahasiswa-kampus-kampus-ini-fundamentalis, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 00.40 WIB.

[2] Cahyadi, Heri, dkk. 2009. SALAM UI dan Kekuatan Tersembunyi, Refleksi Gerakan Lembaga Dakwah Kampus Nasional. Depok: SALAM Press. Halaman 241.

[3] Visi dan misi Salam UI, https://salam.ui.ac.id/profil/visi-misi/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 00.46 WIB.

[4] https://www.instagram.com/p/BoyuKCaFphF/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 06.30 WIB.

[5] https://www.instagram.com/p/BqGzsd6nGgU/?igshid=1ovlf8ctuq4fz, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 06.35 WIB.

[6] https://www.instagram.com/p/Bn_SfwbFvtt/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 06.50 WIB.

[7] Sikap Mahasiswa Islam dan Buddha UI Terhadap Insiden Tanjung Balai, https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/ob8ath408/sikap-mahasiswa-islam-dan-buddha-ui-terhadap-insiden-tanjung-balai, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 06.52 WIB.

[8] Pernyataan sikap Salam dan LD se UI terhadap aksi terorisme di Sri Lanka, https://salam.ui.ac.id/pernyataan-sikap-salam-ui-dan-ld-se-ui-terhadap-aksi-terorisme-masjid-christchurch-selandia-baru/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 06.56 WIB.

[9] https://www.instagram.com/p/BxyhjOTHKKR/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.02 WIB

[10] Sikap Salam UI tanggapi gadung isu LGBT, https://news.okezone.com/read/2016/01/26/65/1297269/sikap-salam-ui-tanggapi-gaduh-isu-lgbt, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.12 WIB

[11] BNPT Polri Hadiri Acara Lembaga Dakwah Kampus Se-Indonesia, https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2018/07/23/146611/bnpt-polri-hadiri-acara-lembaga-dakwah-kampus-se-indonesia.html, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.19 WIB.

[12] Muhasabah Akbar Muarram Salam UI 1438H, http://uiupdate.ui.ac.id/content/muhasabah-akbar-muharram-salam-ui-1438h, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.19 WIB.

[13] video dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=FrG3yNOJ3Bs&feature=youtu.behttps://www.youtube.com/watch?v=FrG3yNOJ3Bs&feature=youtu.be, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.23 WIB

[14] Video kegiatan dapat diakses di bit.ly/mer-d-eka dan rilis berita di https://www.jawapos.com/features/humaniora/17/08/2017/mahasiswa-ui-lintas-agama-bergandengan-tangan-kampanye-kebhinnekaan/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.23 WIB

[15] Video kegiatan dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=1HwwtEqyfe4 dan rilis berita di https://politik.rmol.id/read/2018/06/01/342411/ukm-kerohanian-ui-rayakan-hari-lahir-pancasila-dengan-video-kebangsaan-pancasila, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.25 WIB

[16] Video kegiatan dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=Sh9M8DVvaJQ&feature=youtu.be, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.29 WIB

[17] https://www.instagram.com/p/BwR8j44HT2u/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.35 WIB

[18] https://www.instagram.com/p/Bw3ZGUuHDwf/, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.35 WIB

[19] UI Raih juara umum ke 3 MTQ Mahasiswa Nasional ke XIV, https://www.ui.ac.id/berita/ui-raih-juara-umum-ke-3-mtq-mahasiswa-nasional-xiv.html, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.38 WIB

[20] Sosok Syamsuri Firdaus pemuda bima juara MTQ Internasional, https://kumparan.com/berita-heboh/sosok-syamsuri-firdaus-pemuda-bima-juara-mtq-internasional-di-turki-1r9yjzRuH6l, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.48 WIB

[21] Survei SETARA Institute tentang model beragama mahasiswa di 10 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, https://m.detik.com/news/berita/d-4606304/survei-setara-institute-sebut-mahasiswa-kampus-kampus-ini-fundamentalis, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.48 WIB.

[22] Survei Yon Machmudi, PhD tentang tingkat toleransi beragama di kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN), https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/11/26/pisa0k409-ui-survei-tingkat-toleransi-mahasiswa-ptn-ini-hasilnya, diakses pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 07.48 WIB.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.