Oleh : Indah Sri Wahyuningsih
Saat yang dinanti kini akan berakhir, sejatinya saat rindu ini menemui pulangnya sebagaimana bumi merindukan langit dengan hujan-nya, dan kini ku habiskan setiap detik pertemuan ini jadi berharga, untukmu ramadhan saat ini kita berjumpa. Namun, Bumi akan terus berputar begitupun dengan waktu yang kian hari makin cepat untuk dilalui. Tak terasa sudah datang tujuh malam terakhir bulan ramadhan, sulit rasanya untuk meninggalkan bulan maghfirah nan penuh dengan keberkahan, dimana banyak orang yang berlomba melakukan kebaikan kelak untuk bertemu dengan malamNya yakni lailatul qadr.
Di bulan ramadhan ini ia tidak ingin menyiakan detik waktu nya, banyak target yang harus dilakukan selama ramadhan ini keinginan Dina hanya satu, yaitu memfokuskan serta mendekatkan diri pada sang khalik.
Di hari biasanya Dina sangat sibuk dengan prioritas belajar nya, namun di bulan ramadhan kali ini ia tidak ingin menghabiskan waktu diluar, akan tetapi lebih membersamai waktu bersama dengan keluarga kecilnya. Seperti biasa seusai berbuka puasa Dina serta orang tuanya selalu shalat berjama’ah di masjid dan kebetulan jaraknya tidak ter lalu jauh.
******
“ bu, malam ini ko terasa sangat sejuk yaa, dan hawanya tuh ademm banget.. ibu tau ngga, hari ini tuh gatau kenapa Dina seneng banget jalanin ibadah, mulai dari tilawah dzikir shalat. itu semua Dina jalanin dengan perasaan tenang banget dan gamau tergesa-gesa melakukan semuanya “. Tanya Dina kepada ibu nya sembari jalan menuju masjid.
“ hmm mungkin karna anginnya gitu ya jadi bawaannya tuh sejuk kaya angin subuh”. Sesampainya dimasjid, dina dan keluarga langsung melaksanakan shalat berjama’ah bersama masyarakat setempat. Selesai shalat seperti biasanya, mereka menetap dimasjid sampai waktu isya. Seusai shalat dan berdzikir bersama, masing-masing dari yang lain bertilawah berbeda dengan anak kecil yang di luar sangat asik dengan keseruan bermainnya. Namun kini Dina melanjutkan tilawahnya dengan juz yang baru saja pindah, dari ayahnya ia telah ditargetkan untuk mengkhatamkan Al-qur’an dengan tilawah minimal sebanyak 3 juz harus sampai ke akhir ramadhan.
******
“ Bu, apa dina bakalnya sampai ya 3 juz? Ini saja dina baru 2 juz setengah, dan Dina takut mengecewakan ayah bu “ tanya Dina dengan wajah sedih nya
“ InshaaAllah sayang, ikhtiar saja dulu dan kamu niatkan semuanya lillah karena Allah bukan karna target dari ayah “. Sambil mengelus kepala sang anak nya yang panik dan dilanda rasa gelisah takut dikarenakan targetan tidak sampai.
“ Tapi buu, inikan sudah mendekati lebaran dan aku sungguh tidak ingin ayah marah, dan nanti aku takutnya tahun depan targetan itu ditambah lagi oleh ayah, aku belum menyanggupi “.
“ kembali pada niatmu nak, sekarang kamu selesaikan dulu semampu mu. Khatam atau tidak itu urusan belakangan sejatinya ayah cuma bisa merancang target akan tetapi semua sudah diatur oleh Allah, dan siapa tau kamu melebihi target hehehe. Ayo sayang semangat, allah tau kemampuan kamu dan ingat lagi arti dari surah (Al-baqarah : 286) “. Jawab ibu sembari tersenyum melihat anaknya yang sangat semangat melakukan ibadahnya itu dengan ikhlas
******
Adzan yang berkumandang hingga menyentuh hati, sampai saat ini masih terngiang nada indah didengar. Begitu juga sangat banyak masyarakat yang berdatangan ke masjid, tidak seperti hari kemarin yang masih menyisakan shaf belakang, untuk hari ini shaf shalat sampai keluar hingga kebagian tanah yang dibatasi oleh terpal biru bukan lagi dikeramik. Selesai shalat tarawih, seperti biasa kami silaturahim ke tetangga bahkan ke masyarakat yang lain untuk bersalam-salaman.
******
“ Ayah, tau ga kenapa hari ini banyak banget yang menuhin masjid sampai ada yang tidak kebagian tempat di keramik “ tanya Dina pada ayahnya sembari jalan menuju pulang kerumah
“ kamu tau tidak ini hari keberapa Ramadhan? Kalo tidak salah ini 10 malam terakhir yaa?? Hmm seperti yang dikatakan oleh Rasulullah saw kepada sahabatnya, jika datang tujuh malam terakhir ramadhan maka kita harus mencari atau fastabiqul khairat berlomba dalam kebaikan. Dimana kita berusaha mencari malam lailatul qadr, tapi tidak semua umat mendapatkan malam itu karena kita sering tidak ingat, hanya beberapa orang yang beruntung dan bersungguh dalam melakukan semua ibadahnya. Maka dari itu banyak orang datang kemasjid ada yang beri’tikaf berdzikir dan menjalankan ibadah lainnya. “ jawab ayah.
“ pantas saja dari subuh terasa banget anginnya sejuk, dan shalat tahajjud pun nyaman banget rasanya gamau lepas dari shalat “.
“ mungkin saja kamu nak yang mendapatkan malam yang mulia ini hehe tapi wallahualam hanya allah yang memiliki rahasia malam itu “. Akhir jawaban ayah kepada Dina yang telah sampai di rumah.
******
Sejatinya memang, malam kemuliaan atau malam lailatul qadr itu tidak dapat kita duga, dan amat beruntung apabila seseorang mendapatkan malam tersebut. Sebagaimana hadist : “ sungguh aku diperlihatkan malam lailatul qadr, kemudian aku dilupakan atau lupa, maka carilah aku di sepuluh malam terakhir pada malam-malam yang ganjil “. (Muttafaq alaih).