Oleh M. Haekal Saniarjuna
(Ketua Umum FSI FISIP UI 29)
Ketika telah meraih kesuksesan, kadang seseorang lupa daratan. Ketika bisnis di puncak kejayaan, manusia pun lupa akan kewajiban dari harta yang mesti dikeluarkan dan lupa untuk saling berbagi. Semoga sajian singkat ini bisa memotivasi kita untuk gemar berinfak dan memanfaatkan nikmat harta yang kita miliki di jalan yang benar.
Harta Kita Hanyalah Titipan Ilahi Saudaraku
Perlu engkau tahu bahwa kesuksesan, begitu pula harta yang Allah anugerahkan itu semua hanyalah titipan dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
”Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al Hadiid: 7)
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa harta hanyalah titipan Allah karena Allah Ta’ala firmankah (yang artinya),
“Hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya.” Hakikatnya, harta tersebut adalah milik Allah. Allah Ta’ala yang beri kekuasaan pada makhluk untuk menguasai dan memanfaatkannya.
Kita sering mendengar atau membaca Berbagi itu indah. let’s share and care marilah kita berbagi dan peduli, We Care We Share.
Jauh sebelum istilah itu muncul, Islampun mengajarkan kita untuk selalu berbagi, memberi, menolong, serta membantu orang lain. Allah SWT berfirman:
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Islam manganjurkan kita untuk selalu berbagi. Berbagi merupakan kebaikan, merupakan sikap yang terpuji.Maka, dalam hidup hendaknya kita saling berbagi dan peduli terhadap orang lain. Berbagi tidak dapat dilepaskan dari peduli. Ya, Berbagi merupakan kebaikan dan orang yang berbuat kebaikan akan dicintai oleh Allah Swt.
“(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 134)
Pada bulan suci Ramadhan ini, semanga orang untuk berbagi meningkat berkali-kali lipat, ada banyak factor yang melatarbelakanginya. mulai dari factor kultur dimana pada bulan Ramadhan orang-orang Indonesia terbiasa untuk lebih banyak berbagi, menjadi lebih dermawan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya dan juga ada factor ganjaran pahala yang meningkat berkali-kali lipat ya.
Oleh karenanya sudah sepatutnya kita menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai fase kita untuk belajar peduli kepada sesama, dan kemudian setelah peduli, kita kemudian membagikan rezeki yang kita peroleh kepada mereka yang membutuhkan, karena setiap apa yang kita berikan InsyaAllah akan bermanfaat bagi mereka.