TALKSHOW 3: Membangun Masyarakat Madani Berdasarkan Generasi Terbaik
Ahad, 24 September 2017
Pembicara: Dr. Amir Faishol Fath, MA (Juri Hafidz Indonesia)
Moderator: Muhammad Ismail (Juara 1 Hifzhil Al Quran 20 Juz MTQMN XV 2017)
Pada Ahad, 24 September di Masjid MUI telah berlangsung talkshow sesi ketiga yang diisi oleh Dr. Amir Faishol Fath. Talkshow dengan subtema Membangun Masyarakat Madani Berdasarkan Generasi Terbaik dibawakan dengan judul Remaja dan Masyarakat Madani. Ustadz Fath memulai pembahasan dengan pnejelasan keterkaitan tiga hal penting untuk membangun masyarakat yang madani, yaitu remaja, wanita sebagai kunci peradaban, dan generasi terbaik.
Berbicara masalah remaja, telah dikatakan bagaimana remaja itu dalam Al Qur’an. Q.S Al Kahfi tentang Ashabul Kahfi, “ Innahum fityatun ..”. Fityatun berasal dari fataya. Fataya identik dengan fatwa. Fatwa ialah menjawab persoalan-persoalan. Generasi muda ialah generasi yang menjawab semua tantangan. Generasi muda identik dengan sebuah kekuatan. Kalau kita ingin efektif beramal, bergeraklah, gunakanlah masa muda. Para nabi juga bergerak di waktu mereka masih muda.
Cikal besar dari sebuah peradaban ialah seorang wanita. Seperti kisah Siti Hajar dan Nabi Musa. Siti Hajar menjadi saksi hidupnya sebuah risalah di kota mekka. Kemudian, Istri Fir’an yang menjaga bayi Nabi Musa, yang kemudian Nabi Musa menghancurkan sebah kemusyrikan yang paling besar, mengubah suatu peradaban.
Generasi terbaik ialah seperti yang disebutkan pada hadits “Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, no. 3650). Mereka, termasuk didalamnya ialah Assabiqunal Awwalin diridhoi oleh Allah SWT, lalu mereka bisa mengubah peradaban dengan sendirinya. Mengapa demikian?
Allah ridho karena mereka melakukan apa yang Allah ridho dan meninggalakan apa yang membuat Allah murka. Kalau hambanya mendekat cinta-Nya akan mendekat dan kalau hambanya menjauh, cinta-Nya juga akan semakin jauh. Sedang mereka, golongan Assabiqunal Awwalin, memburu apa yang mereka ridhoi, makanya mereka mendapatkan gelar Radialluhu’anhum. Selain itu, generasi terbaik, para sahabat Rasulullah juga orang-orang yang kuat. Bahkan, dalam suatu riwayat dikatakan ada diantara mereka, 1 ornag ialah berbanding 4000 orang kekuatannya. Maka tidak salah jika dikatakan generasi paling hebat yaitu generasi mereka. Ulama 4 madzhab juga termasuk 3 golongan/generasi terbaik ini. Kalo kita ikut 3 golongan tersebut, kita sudah sudah berarti ikut generasi Nabi Muhammad SAW. Mereka manusia biasa, tapi ruh/jiwanya mempunya kualitas yang tinggi. Ada kisah lain yang membuktikan bagaimana mereka mencari ridho Allah , yaitu kisah Sahabat Saw yang baru saja menikah kemudian datang perintah berjihad, maka mereka tetap berangkat berjihad. Dia mati syahid dalam keadaan junub, maka para malaikat berlomba memandikannya.
Kemudian, untuk bergerak, mengubah menjadi lebih baik, perlu diketahui bagaimana kondisi remaja sekarang. Yang harus kita pahami, agar kita tahu bahwa kita tidak sedang aman2 saja. Dahulu, di Andalusia, tidak ada anak muda, kecuali semua di Masjid—menghafal Al Qur’an, menghafal Hadits. Banyak terlahir para ulama yang mencetak peradaban Islam yang luar biasa saat itu. Disana lahir ulama-ulama besar, seperti ahli Aljabar, optik, bidang teknik, dan lainnya. Namun, pada saat yang sama Eropa sedang mengalami kegelapan. Lalu, bagaimana korelasi zaman kegelapan Eropa dengan kemajuan teknologi yang pesat saat ini?
Zaman teknologi sekarang ialah sejatinya dari bangsa muslim, bukan kegelapan eropa. Namun, kini umat Islam dituduh-tuduh, didzolimi, setelahnya ilmu dicuri. Bangsa Eropa mencuri ilmu dari remaja Islam dengan cara mempengaruhi melalui pornografi, narkoba, khamr, terus digencarkan sampai masjid kosong. Dan itulah akhir Andalusia.
Begitu pula sekarang, beberapa ancaman, masalah mengancam generasi muda, para remaja. Pertama, Narkotika mengancam. Kedua tentang zina. Riset membuktikan 63 % remaja di Indonesia Melakukan Seks Pranikah. Mengapa Allah melarang zina? Karena Allah ingin menjaga nasab dunia. Salah satu yang menjaga nasab ialah pernikahan. Kalo anak hasil perzinaan kehilangan nasabnya, tidak berhak mendapatkan perwalian dari bapaknya, juga tidak berlaku hukum warisan. Ketika seseorang sudah terbiasa zina, hilanglah rasa malu. Lama kelamaan menjadi muak dengan lawan jenis. Kemudian, timbul masalah baru yaitu suka dengan sesama jenis. Akhirnya, rusaklah harga diri dan hilanglah rasa malu. Dikatakan dalam Al Qur’an, jika manusia tidak punya rasa malu, mereka seperti binatang. Kalo sudah seperti binatang, mereka akan berbuat lebih parah dari binatang. Binatang belum pernah ada yang menikah dengan lawan jenis. Binatang belum pernah ada yang membuat, kemudian mengeshare video porno. Riset kemudian menyatakan 4500 remaja hamil di luar nikah sebelum akad. Dari sini timbullah masalah baru, mutilasi, juga pembunuhan terhadap janin. Kasus pembunuhan inilah yang dikatakan Allah dalam Al Quran terulang. Namun, dulu pembunhan bayi karena peperangan. Sekarang, karena perzinaan. Riset kemudian menyatakan 2,3 Juta Kasus Aborsi Per Tahun 30 % oleh Remaja. Sebenarnya, krisis yang paling besar sekarang adalah kurangnya pemahaman.
Masyarakat Madani—Madani artinya Peradaban. Madinah Munawwaroh ialah Pusat Peradaban. Islam itu bisnis, ekonomi, kehidupan beragama, dan Islam ini semuanya. Kalo kamu ingin masuk Islam masuklah secara utuh, kaffah. Selain itu juga perlu diingat bahwa kuntum khoeru ummatin ukhrijat linnas, ajak yang lain melakukan kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Kemungkaran yang membahayakan orang lain(mungkar) dan kemungkaran yang membahayakan diri sendiri(fahsa).
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara kita menghadapi orang atau teman yang lebih condong pada konsep HAM walaupun melakukan hal yang dilarang, seperti minum minuman keras?
2. Bagaimana untuk membuat para generasi muda sadar kembali dan takacuh terhadap permasalahan agama?
3. Sebagai pemuda yang lahir dengan era kekinian, kita terpapar oleh globalisasi. Lalu, bagaimana peran pemuda dalam membangun masyarakat madani dalam konteks keterkinian itu seperti apa?
Jawaban:
Pertanyaan dijawab sekaligus oleh Dr. Fath. Pilar-pilar generasi terbaik, aitu dimiliki oleh generasi Ashabul Kahfi. Pilar-pilar tersebut ialah pilar peradaban yang kuat, diantaranya:
a. Innahum fityatun, mereka generasi muda
b. Amanu birobbihim, mereka harus punya kualitas iman. Iman itu sikap. Ketika aku beriman kepada Allah maka aku bersikap untuk tidak ikut syaitan. Jika kata Allah haram, jauhi. Harus jelas, tidak boleh setengah-setengah. Hendaklah bersungguhsungguh menjaga iman
c. Wazidna hum huda. Tambahlah ilmu yang banyak. Kalo dalam diri antum ada kesenangan mencari ilmu, ada pertanda ada ahli surga. Siapa yang dimudahkan mencari ilmu, Allah permudah jalannya ke surga. Kalo Al Qur’an Hadits benar, tapi pemahamannya berbeda. Maka untuk bersatu, untuk tidak terpecah belah umat agar tidak aa pemahaman yaang berbeda
d. Warobatna ngala kulubihim. Persatuan umat
e. Aktif dan pemimpin yang bijak. Dalam Al Qur’an setiap berbicara orang sukses ialah mereka yang aktif. Kita bergerak, tetapi ajaklah juga yang disekitar kita. Karena Allah mengadzab orang yang hanya sholeh sendiri.
Yang terakhir, pesan dan solusi untuk semuanya, yaitu Bukan karena mudah kita yakin bisa, tetapi karena kita yakin bisa maka semua menjadi mudah, bukan karena lingkungan baik lalu kita jadi baik, tetapi karena kita baik ligkungan menjaddi baik -Dr. Fath.
Dokumen dapat diunduh di bawah ini.