Notula

“Notula: Grand Launching Women Talk Perempuan Pembangun Peradaban”

Bagaimana kita sebagai seorang muslimah dapat menyeimbangkan amanah- amanah besar yang kita dimiliki?

Materi oleh Riani Rachmawati – (Broadminded Inspiring Muslimah)

Dalam berpikir, sebaiknya lebih menggunakan broadminded (pola pikir yang luas) dibanding highly educated karena kita bisa mendapat ilmu dimana saja (Q.S 39:9, 13:4, 45:13)

Selalu persiapkan diri kita untuk menerima ilmu dari mana saja, karena kita hanya bisa menerima ilmu ketika kita siap menerima ilmu

Jika ingin menjadi orang yang knowledgeable kita harus siap untuk menerima ilmu atau pelajaran dari mana saja, jangan mempersempit ruang lingkup kita, mendapat ilmu tidak selalu dari jenjang pendidikan saja.

Semua yang kita lakukan tergantung pada:

  • niat (Q.S 98:5)
  • passion
  • kesempatan & kesiapan (Q.S 9:41)
  1. Niat :high call  -> tanyakan pada diri, kenapa dan untuk apa melakukan ini itu? Niatkan hanya karena Allah, karena jika hanya sekedar untuk menyenangkan orangtua dan semacamnya maka kita akan cepat lelah ketika cobaan-cobaan mulai berdatangan. You should have high call!
  2. Passion -> tanyakan pada diri, apa passionmu? Apa yang kamu suka? Apa yang ingin kamu pelajari lebih dalam? Bagaimana cara taunya? Kenali orang lebih banyak, lebih banyak interaksi dan sebagainya maka kita akan menemukan passion kitaKetika kita belajar mengenai sesuatu yang kita suka (passion), maka kita akan tersenyum senang saat mempelajarinya sehingga ilmu tersebut dapat masuk ke otak, tidak hanya dihafal.Hambatan yang sering dialami saat menentukan passion:
    – Terkadang passion kita berbenturan dengan amanah-amanah kita
    – Seringkali kesempatan tidak selalu ada untuk mewujudkan passion kita

    Maka, kesempatan itu harus dicari, pro-aktif untuk mencari kesempatan tersebut. Percayalah bahwa Allah selalu punya cerita terbaik untuk hamba-Nya

    Terkadang passion kita harus tertunda terlebih dahulu karena peran- peran yang kita miliki, namun jangan pernah menghilangkan passion kita tersebut

  3. Untuk menuntut ilmu harus ada kesempatan dan ketika ada kesempatan harus ada persiapan. Persiapkan diri agar ketika kesempatan datang bisa kita ambil, lihat orang di sekitar kita, apakah orang-orang tersebut mendukung passion kita. Kita harus selalu tau life goals kita itu

Inspiring -> Jangan berhenti ketika diberi kesempatan untuk berilmu, menginspirasi orang lain lah (Q.S Yusuf). Kita harus menjadi seseorang yang dapat menjadi perantara untuk orang lain memperoleh hidayah, memberikan manfaat untuk orang lain (memberi manfaat bisa dengan berbagai cara), menyebarkan kebaikan (ilmu yang kita peroleh sebarkan pada orang lain), dan selalu memperbaiki diri. Selalu ingat bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula

Materi oleh Dr. Inong

Kitalah yang menentukan hidup kita, ketika ada suatu cobaan jangan malah merusak diri namun percayalah bahwa Allah sesuai dengan sangkaan kita

Jangan berhenti untuk bertahajud karena Allah selalu mendengar doa kita Jangan pernah berputus asa sesulit apapun keadaan kita

Buatlah orang lain tergantung pada kita, agama apapun, tanpa kita harus tergantung pada orang lain

Dokter, dosen, guru, perawat ->Jika profesinya bukan itu, lebih baik menjadi ibu rumah tangga saja

Banyak ibu yang saat ini lebih mementingkan karir sehingga edukasi anak-anak tidak berjalan secara optimal (banyak yang sekarang terjadi penyimpangan) Bawa anak kemana pun orangtuanya pergi, jangan ditinggalkan dan dititipkan kepada nenek atau orang lain karena pendidikan yang lebih baik berasal dari ibu dan anak tersebut akan mengetahui sebenarnya bagaimana hidup di luar sana Tahapan menjadi ibu:

  • sehat jasmani dan rohani, yakni dengan makan makanan bergizi seimbang dan jangan begadang
  • pilih suami yang tepat dengan istikharah
  • proses ta’aruf yang benar, yakni dengan memiliki biodata [sifat baik dan buruk], pemeriksaan laboratorium pranikah, dan pemeriksaan kepribadian [MMPI]

Selalu dampingi kemana pun suami ditempatkan, ingatkan dan doakan supaya tetap menjadi manusia shaleh dan jujur, menerima penghasilan suami dengan ikhlas, bantu suami (ekonomi-dagang-shadaqah), dan pelihara serta cintai ibu mertua

Perumpamaan keluarga -> ayah: arsitek, ibu: teknik sipil, dan teman: tukang

Keluarga -> berikan anak cinta (tanyakan perasaannya, peluk, dan dengarkan ia), adakan konsep keluarga seperti rapat keluarga, dan satu anak satu waktu seminggu sekali

Allah itu yang Maha cinta, jangan menakuti anak kecil dengan neraka (ingat basmallah mengajarkan bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Ajarkan anak sedari kecil tentang halal haram. Saat ini zina tidak hanya babi, jelaskan 3 zina yang tidak diperbolehkan: zina, korupsi (berbohong), dan babi

Materi oleh Fitri Aulia

Kelompok halaqah itu mengajarkan dan membantu pembentukan kepribadian menjadi lebih baik lagi

Kita harus tau apa tujuan kita selanjutnya ke depannya? Kita harus berpikir visioner agar kehidupan kita lebih teratur.

Sadari potensi dan passion yang kita miliki dan harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Bagaimana cara mengetahui suatu hal merupakan passion kita? Ketika kita bangun tidur, hal itulah yang kita pikirkan dan ketika kita lelah dengan hal tersebut, hal itu tidak membuat kita putus asa dan menyerah terhadap hal tersebut. Kembangkan passion yang kalian miliki dan jadikan passion tersebut bermanfaat untuk orang lain

Jangan lupakan untuk tetap berdakwah dan mensyiarkan islam dengan passion yang kita miliki

Dalami ilmu yang sesuai dengan passion kita sehingga kita dapat beramal lebih banyak

Apapun yang akan kita lakukan nanti, berusahalah agar hal tersebut memberi dampak yang baik (manfaat) bagi orang lain

Yang harus kita terapkan adalah mental untuk dapat menghadapi ketidakpastian Carilah suami yang paham dan mengerti islam karena suami merupakan sang nakhoda, sang imam yang akan membimbing kita di kehidupan berkeluarga

Notula ini disusun oleh Departemen Syiar Kemuslimahan Salam UI.

Dokumen dapat diunduh di bawah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.