Bincang InspiratifNotula

“Notula Bincang Inspiratif #2: Awas, Jebakan Atas Nama Cinta“

Nama Kegiatan           : Bincang Inspiratif #2

Tema Kegiatan           : Awas, Jebakan Atas Nama Cinta

Tanggal Kegiatan       : 10 November 2018

Waktu Kegiatan          : 19.30 – 21.30 WIB

Teknis Kegiatan          : On Line via WhatsApp

Pembicara Kegiatan    : Yunda Fitriani,. S,.Psi (Penulis Buku “Yakin Dia Jodohmu? “)

Part 1 : Cinta Tak Pernah Salah

Orang yang sedang jatuh cinta tak akan mau mendengarkan nasihat  kecuali kisah cinta

Setuju gak gaes sama ungkapan di atas? Sering gak ketemu orang yang lagi mabuk cinta, udah dinasihatin bolak balik kalo gebetannya itu gak bener, tetep aja gak mau denger? Atau ketemu muslimah shalihah berhijab syar’i yang udah tau adab berinteraksi dengan lawan jenis, tapi kok tetep aja deket banget sama someone special berjenis kelamin laki-laki? Karena itu, malam ini saya akan lebih banyak cerita.

Kisah  cinta  seseorang  di pertanyaan pertama membuat saya memutuskan memilih psikologi di dunia kuliah.  Kisah cinta seseorang di pertanyaan kedua, saya alami sendiri dan masih tersisa penyesalan hingga hari ini.

Part 2 : Kisah Cinta Pertama

(Awww malem mingguan bahas kisah cinta, yang jomblo dilarang baper 💔😋)

Waktu itu saya kelas 12 SMA. Kami sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri menempuh ujian nasional dan masuk perguruan tinggi. Seorang teman, sebut saja namanya Mawar baru saja berhijrah. Yang semula suka rok mini sekarang pakai jilbab rapi. Kami semua menyambut gembira hidayah yang direngkuhnya. Mawar sering curhat pada saya. Tentang sepinya rumah dengan orang tua super sibuk. Sampai suatu kali seorang pria shalih menarik hatinya. Konon pria itu, sebut saja namanya Jaka, adalah seorang ketua remaja masjid di komplek mereka. Jaka menunjukkan perhatian dan kebaikan luar biasa pada Mawar. Membuat hati Mawar berbunga tiap berinteraksi dengannya. Akhirnya Jaka menyatakan ingin serius menjalani hubungan dengan Mawar. Mereka bercita-cita ingin menikah setelah lulus kuliah. Jaka sendiri sudah berkuliah di sebuah perguruan tinggi. Ketika Mawar cerita tentang Jaka, saya hanya mengingatkan tentang apa yang sudah kami pelajari bersama mengenai adab pergaulan lelaki dan perempuan.Tidak boleh berduaan (baik online apalagi offline). Tidak boleh berinteraksi untuk hal pribadi dan tidak penting. Tidak menunjukkan perhatian khusus. Senantiasa menjaga aurat dan tidak bersentuhan. BOLEH pacaran asal SUDAH menikah

Mawar, sebagaimana orang yang sedang jatuh cinta, tidak menggubris nasihat saya. Dia sangat yakin Jaka adalah lelaki baik yang akan menjadi jodohnya. Sampai akhirnya di suatu pagi Mawar setengah menyeret saya ke mushola.Ia menceritakan sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Mawar bilang ia sudah berhubungan badan dengan Jaka. Ia menceritakan sambil menangis, katanya menyesal tapi tak mampu menolak Jaka.Saya terpaku. Bingung harus apa. Saat itu di kepala saya hanya ada tanya “bagaimana bisa???”

Sementara hati saya remuk bagai dihantam palu raksasa. Selanjutnya, Mawar sering curhat bahwa Jaka mulai bertingkah. Pinjam uang, pinjam mobil, tapi kalau ditagih marah. Dan mereka masih melakukan hubungan layaknya suami istri.  Sampai suatu hari Mawar curhat lagi. Mengaku bingung karena tak datang bulan. Tak lama kemudian Jaka memberinya obat entah apa hingga akhirnya Mawar datang bulan. Sejak itu Mawar tidak pernah lagi berkomunikasi dengan saya.

Sejak Mawar curhat tentang Jaka, saya jadi penasaran dengan perilaku manusia. Penasaran dengan misteri hilang akal (dan iman) karena cinta. Saya memutuskan memilih jurusan psikologi untuk menemukan jawabannya. Alhamdulillah saya sudah berbagi jawabannya di buku Cintapedia, Curhat Seru tentang Cinta Sejati dan Jodoh Terbaik. Sebuah buku yang saya tulis berdua dengan suami. Sebuah buku yang menjawab tanya tentang psikologi cinta.

Saya screenshot sedikit isi buku ini ya.

Bukunya dilengkapi kuis2  sederhana tentang psikologi cinta. Juga 3 kisah cinta sahabat kami dalam menemukan jodoh terbaiknya.

Bukan cintanya yang salah, tapi manusianya yang mau saja ditunggangi syahwat dan syaitan atas nama cinta. Manusianya yang kelewat terlena,  kalau syaitan memang akan terus menggoda

Kisah kedua, kisah saya sendiri.

Berawal di kelas 11 SMA. Seorang teman lelaki yang unik perilakunya, entah bagaimana begitu berani berinteraksi dengan saya. Padahal saya itu sangat kaku dengan lelaki. Sangat menjaga jarak. Lebih tepatnya karena tidak tahu bagaimana harus berinteraksi dengan lelaki. Ayah dan ibu saya berpisah sejak kelas 3SD dan saudara saya perempuan semua. Saya tidak dekat dengan sosok lelaki lain di keluarga.

Cowok unik ini, sebut saja namanya Dilan, entah mengapa bisa masuk ke dunia saya. Dia bisa curhat tentang masalahnya dan saya nyaman bercerita padanya. Persahabatan itu akhirnya terasa berbeda. Saya merasa takut kehilangan Dilan dan tak ingin ia dekat dengan perempuan lain. Padahal saat itu saya sudah berhijab syar’i bahkan menjadi petinggi rohis bagian kemuslimahan.

Saya tidak pandai membaca lelaki ini. Di satu sisi ia menunjukkan seolah saya adalah seseorang yang istimewa di hatinya.Di sisi lain lah kok dia curhat tentang seorang adik kelas perempuan seolah dia suka sama orang ini.Lama kelamaan saya merasa tidak nyaman dengan perasaan dan hubungan kami. Saya berusaha menutup komunikasi kami. Saat itu kami baru sama sama masuk UI, beda fakultas.Tapi anehnya, dia seolah terus mencari saya. Ia marah waktu tahu saya ganti nomor tanpa mengabarinya. Di situlah saya jujur. Saya jelaskan bahwa saya tidak mau melanjutkan persahabatan yang sepertinya sudah banyak melanggar adab interaksi lawan jenis ini.

Apalagi hati saya tidak bisa berbohong, selalu berharap ia terus ada untuk saya. Bagi saya tidak ada pilihan selain memutus komunikasi, agar rasa itu pudar seiring waktu. Waktu itu Dilan seperti tak mengerti. Seperti tak rela dengan keputusan sepihak saya. Meskipun begitu akhirnya komunikasi kami memang terputus. Tapi rasa itu ternyata enggan pergi. Saya sering menuliskan kerinduan padanya, diam diam dalam puisi. Hanya untuk saya sendiri. Saya sering cari cari kesempatan untuk bertemu meski hanya sekadar menyapanya sekelebat saja. Saya sangat menunggu nunggu kapan ia menyapa saya lewat layar saja.

Hingga suatu hari, sebuah email dari Dilan membuat saya hilang akal.Dia mengirimi saya lagu Mudah Saja Sheila on 7. Isi emailnya singkat: Sayangnya lagu ini persis dengan perasaanku. Gitu doang.

Hati saya langsung berasa disengat lebah. Maksudnya apa sih? Maksudnya gimana? Malam itu juga kami bicara, lewat telepon tentunya. Saya belum berani berduaan dengannya. Saya tanya apa maksud emailnya? Dia malah nyinyir dan mengungkit semua perbedaan cara pandang kami. Seolah berkata tak usah tanya kabarnya.

Anehnya, sejak itu komunikasi kami terbuka lagi. Kali ini lebih berani dan udah ngomongin mimpi masa depan. Dimana dia bilang “ibarat restoran, di hatiku sudah ada tempat yang reserved hanya untukmu”

Dan suatu kali dia naik gunung Semeru terus bilang, _aku mendaki Semeru cuma untuk meyakinkan diri bahwa aku bisa menaklukkan seseorang bernama Yunda Fitrian_ Dan dia menulis sebuah puisi untuk saya, di atas puncak Semeru.

((Ish lebih lebah dari Dilan yak😴😂))

Sungguh hati waktu itu rasanya terbang. Jauh meninggalkan bumi dan segala kenyataan bahwa kami adalah dua orang dengan segudang prinsip yang jauh berbeda. Visi hidup yang berbeda, karakter yang berbeda. Kami sepakat melawan semua itu dan berjuang menyatukan rasa. Saya sendiri melawan nurani yang terus berkata apa yang saya lakukan ini salah. Tidak sesuai ajaran-Nya. Tapi begitulah orang yang sedang jatuh cinta. Tidak bisa mendengar nasihat dari siapapun juga, bahkan hati nuraninya sendiri. Sampai akhirnya Allah seolah menampar saya dengan kenyataan. Orangtua Raihan belum siap anaknya menikah muda. Sementara saya, telah didatangi 7 lelaki berbeda yang semua siap menikah. Saya tolak semuanya karena yakin dengan Dilan lah saya akan menikah.

Saat itulah, Allah mengantarkan saya pada takdirnya. Orang kedelapan yang datang, adalah seorang yang telah saya kenal 7 tahun lamanya. Seorang dengan track record akhlak terpuji dan prestasi tinggi. Seorang yang tak sekalipun pernah membuai saya dengan romantisme virus merah jambu.

Kelanjutannya cukup saya screenshot aja ya yang saya tulis di buku Yakin Dia Jodohmu?

 Seseorang itu, adalah lelaki yang tak pantas ditolak siapapun juga. Lelaki dengan visi masa depan yang jelas. Ia mengajak saya berjuang bersama untuk membangun keluarga sehidup sesurga. Membangun peradaban Islam dengan keluarga yang bercahaya. Saya pun dilema. Logika dan rasa bertarung sengit saat itu. Saya lewati hari-hari dengan istikharah dan musyawarah. Bicara pada dua orang sahabat saya. Keduanya tahu, Dilan dan saya sebenarnya tidak pernah sejalan. Kami hanya terjebak cinta sesaat. Kebersamaan yang diselimuti romantisme masa muda. Hingga akhirnya setelah istikharah terus menerus selama 2 pekan, saya mantap melepas Dilan. Tidak mudah karena kami berdua terlanjur saling memberi harapan. Terlanjur menjejakkan kenangan. Terlanjur melanggar adab bergaul lelaki dan perempuan. Ini yang masih saya sesali hingga hari ini. Saya menyesal tidak bisa sabar dalam taat padaNya. Saya menyesal memiliki kenangan bersama seseorang sebelum suami saya. Saya menyesal karena akhirnya saya menyakiti Dilan, orang yang seharusnya hari ini mungkin masih menjadi sahabat baik saya, tanpa ada rasa sakit yang pernah saya torehkan. Saya harus menghadapi lontaran sakit hati Dilan. Ia mengirimkan email berisi puisi sakit hatinya.

Ia tidak menjawab sapaan saya ketika suatu hari jelang pernikahan, tiba tiba saya berpapasan dengannya di kampus. Kabar baiknya, Dilan hadir di pernikahan saya. Seolah menyatakan ia baik baik saja. Hanya itu yang membuat saya sedikit lega. Semakin lega ketika dua tahun kemudian saya mendengar kabar ia menikah. Tanpa mengundang saya. Sampai hari ini di era teknologi informasi kami tak pernah saling sapa. Bahkan tidak berteman di medsos manapun. Bagian terbaiknya adalah, ternyata begitu mudah membangun cinta dengan seseorang yang memiliki satu visi, meski sebelumnya tidak punya kenangan manis atau chemistry yang dianggap rasa cinta.

Alhamdulillaah Allah telah membuktikan janjiNya. _Tidak akan rugi siapapun yang memutuskan sesuatu dengan istikharah dan musyawarah_ serta *Siapapun yang meninggalkan apa yang ia cintai karena Allah, maka Dia akan mengganti dengan yang lebih baik*

Hingga detik ini saya bahagia dan sangat mencintai suami saya. Begitu bersyukur Allah  menjodohkan dirinya dengan saya. Bersamanya mimpi demi mimpi tercapai dengan pahit manis perjuangan hidup. Bersamanya, cinta adalah kata kerja yang menjadi daya untuk menjemput ridhoNya  dalam  tiap hela napas. Tak henti saya berdoa dalam tiap sujud, agar Allah izinkan kebersamaan kami hingga ke surga.

Jadi hikmahnya apa ? Silakan dibaca di screenshot ini ya.

QnA

  1. Assalamualaikum kak menurut kakak kalo cowok memberikan perhatian lebih baik lewat WA maupun nyata tapi aku awalnya mikir kalo dia tu ke semua cewek perhatian tapi kok aku perhatiin dia hampir setiap hari merhatiin aku. Aku juga ngerasa nyaman ama dia karna dia lebih tua dari aku kak. Dia juga ngasih motivasi aku

Aku sekarang nyari cara gimana caranya biar bisa menjauh kayak ama temenku yang dulu tapi setiap aku menjauh dia tu ngasih perhatian lebih dan aku sukanya dari dia tu dia tu ngejaga banget ama cewek

Jawaban :

Begitulah lelaki. Fitrahnya ingin menaklukkan hati perempuan. Maka jangan heran kalau belum nikah cowok gigih banget ngejar cewek. Perhatian luar biasa. Pas udah tertaklukkan, belum tentu. Jadi kuncinya di tangan perempuan. Mau tegas dg prinsip atau terbuai virus merah jambu yang ditebarkan.Tenang aja, kalau jodoh gak akan kemana. Kalau gak jodoh pasti kemana mana.

Jadi bismillah, sabarlah dalam taat pada Nya. Kalau sudah siap nikah silakan tantang si cowok itu datang ke ortu dan nikah dalam waktu dekat.Baru terbukti apa maksud perhatian2nya.

  1. Assalamualaikum Saya Mutia Mau Tanya bagaimana sebagai muslimah baik dalam menanti jodoh agar istoqomah ?

Jawaban:

Selalu bergabung dengan komunitas yg sama2 mau Istiqomah. Karena berat kalau sendirian. Jangan lupa perbanyak shaum Sunnah dan tahajjud. Minta kekuatan dari Sang Pemilik Hati.

  1. Bagaimana adab interaksi ikhwan akhawat di dunia nyata & maya ?

Jawaban:

Tidak berduaan, tidak membahas hal pribadi/ curhat, tidak di atas jam malam, menjaga pandangan. Baiknya ga pake emot2 yg ambigu.

  1. Gimana cara nanemin mindset biar kita ga kegeeran?

Jawaban :

Sibuk sama kebaikan, jadi lupa sama kegeeran. Terus jangan tanggapi perhatian dan kode2 dari yang bersangkutan

  1. Perkenankan saya bertanya, Mbak. Ketika berkomunikasi dengan lawan bicara, kita sering menatap matanya atau wajah pada umumnya sebagai respons bahwa kita memperhatikan apa yang disampaikannya. Bagaimana sebaiknya kita bersikap jika berkomunikasi itu dengan ikhwan (kalau di teve kan katanya nih dari hal semacam itu bisa tumbuh menjadi cinta pada ‘pandangan’ pertama) sehingga kita dapat menundukkan pandangan tanpa mengurangi perhatian kita thd penyampaiannya.
    Kedua, kadang kita temui ikhwan modus minta diajari ilmu agama untuk mendekati kita, bagaimana kita menyikapinya?
    Kemudian terkait rasa senang terhadap ikhwan, mungkin ada tips Mbak supaya kita bisa lebih menahan diri dari menginginkan/memikirkan ikhwan yang belum halal untuk kita supaya tidak tergelincir pada fitnah hehe? Syukron sebelumnya untuk jawanannya. Jazakunnallahu khayr.

Jawaban :

Menjaga pandangan, tips dari seorang ustadz, lihat jidatnya jangan tatap matanya. Silakan dicoba. Bisa juga dengan sesekali saja menatapnya jangan terus terusan. Ikhwan modus itu nyebelin bingit,  tapi balik lagi kalo akhwatnya ga nanggepin insyaallah patah hati dia. Beri saja dia link atau narahubung teman yang Ikhwan juga. Sampaikan kalau bisa belajar agama dg si Ikhwan ini, karena baiknya memang sejenis, kecuali taklim yg bentuknya tabligh berjamaah.

Tipsnya ala Rasulullah, perbanyak shaum. Cari kegiatan positif sebanyak-banyaknya. Sering tilawah n tahajud. Sembari terus menuntut ilmu menyiapkan diri utk menjemput sang jodoh. Kalau sudah yakin siap, lebih baik disegerakan.

  1. Saya atas nama Nur hazlina mau bertanya mba. Saya setuju sekali dgn “orang yg sedang jatuh cinta tidak bisa d nasihat tntng cintany itu” nah apalagi bagi sebagian mungkin d grup sedang menjalani yg namanya pacaran. Langkah langkah mba untuk meyakinkan diri untuk meninggalkan dia apa saja? Karena menurut saya kalau hanya sekedar berlalu dan langsung pergi itu tidak mudah sekali.

Jawaban:

Kalau kita mau sukses move on, memang harus cari fokus lain. Nah fokus lain itu yang penting kita pilih.

Caranya dengan menyibukkan diri sesibuk sibuknya. Sampai ga punya waktu utk ngelamun ttg dia. Gabung sama komunitas, perbanyak ibadah, lebih dekat sama keluarga. Selain itu juga cari kegiatan yang bisa menyalurkan potensi kita yg memang kita minati. Dan kalau sudah bertekad, berikhtiar, serahkan semua pada Allah. Butuh waktu untuk move on.  Proses itu tidak perlu dilawan, hanya tinggal dipasrahkan pada Sang Pembolak balik hati.

  1. Bagaimana jika secara tidak sengaja, ada org yg menyukai kita? Padahal kita hanya menganggap dia sebagai teman. Ditambah, kita tidak tahu apakah kita akan berjodoh dengan dia atau tidak, sehingga mungkin kita menyakiti hati dia secara tidak langsung.

Jawaban :

Kalau jodoh gak akan kemana..mau suka duluan atau malah diawali dg benci dan penolakan..takdir Allah akan terjadi. Pastikan selalu berusaha tidak menyakiti ketika menolak seseorang. Sampaikan dg bahasa yg baik,dan lakukan setelah istikharah serta musyawarah.

  1. Assalamualaikum..kak. Bagaimana cara menghadapi ikhwan modus? Terkadang dengan mudahnya mereka mengoleksi akhwat tanpa mereka sadari bahwa perasaan wanita itu mudah baper.

Jawaban:

Tegas jangan tanggapi. Kalau sudah ketlalu, ingatkan lewat ikhwan lain yang ia segani.

  1. Saat ini mungkin saya sedang merasakan apa pernah dirasakan oleh mba yunda. Seorang laki2 pernah berjanji untuk datang kepada orang tua sya diwaktu yg tepat tanpa harus melewati fase pacaran. Tapi kami tidak selalu bertukar kabar lewat online maupun offline layaknya kebanyakan org,hanya sesekali pc dan chat biasa kadang juga bertemu dalam satu organisasi namun tanpa saling menyapa,dan hanya sesekali dipasangkan berdua dalam urusan kampus.Tapi sya selalu berharap dan terus berdoa agar Allah menjodohkan saya dengannya . Kadang2 hati sya sakit,sedih saat dia mengalami masalah bahkan pernah sampai menangis ketika saya tau dia pernah menginginkan perempuan yang jauh lebih baik dari segi Agama dibandingkan saya dan perasaan itu masih saya rasakan mba. Apakah perasaan yg saya rasakan ini salah? Jika iya bagaimana saya harus menghentikan perasaan ini.? Mohon sarannya ya mba ?

Jawaban :

Doanya minta yang terbaik, Dear shalihah. Karena dia belum tentu yang terbaik untuk kita versi Allah. Rasa itu gak pernah salah. Tinggal bagaimana menyikapinya.  Dirimu juga jangan merasa terikat dg janji si Ikhwan itu. Karena kita tidak tau apakah dia benar2 memegang janjinya?  Yakinlah pada janji Allah saja. siapa yang memilih ridho Allah, Allah akan memberikan yang terbaik baginya. Sibukkan diri untuk Muhasabah dan menjadi lebih banyak manfaat bagi umat.

Semangat❤

  1. Assalammualaikum kak, afwan mau nanya bagaimana cara menyikapi seorang laki-laki yang mendekati kita? Lalu, kalau misalnya kita punya sahabat laki-laki, bagaimana caranya agar pergaulan kita masih dalam batas syari’at?

Jawaban:

Caranya, kalau belum siap nikah, tegas aja jangan ditanggapi. Kalau sudah siap nikah, tanya kejelasan si lelaki  Sahabat laki2 adabnya sama dg non mahram manapun. tidak berduaan, tdk membahas hal pribadi, menjaga pandangan dan aurat

  1. Assalamualaikum warahmatullah kak Yunda, jazakillah Khairaan atas pemaparan ilmunya. Saya ingin bertanya, bagaimana cara yg seharusnya interaksi kita dengan lawan jenis?
    Dan ketika merasakan cinta, tak jarang mengabaikan nasihat orang lain bahkan mungkin menjadikannya tandingan bagi Allah (rela melakukan apapun karena cinta) tanpa kita sadari. Bagaimana cara mengelola rasa cinta tersebut agar tetap on the track pada Syariat Nya dan tidak menjadikannya tandingan bagi Allah? Dan apakah indikatornya kalau kita telah mengelola rasa cinta kita sesuai dengan yang Allah inginkan dan Allah Ridhai?

Jawaban :

Adabnya sudah saya jawab di pertanyaan sebelumnya ya. Cara mengelola dan indikatornya ada di ruang hati terdalam kita. Rajin rajinlah bertanya dan melatih kepekaannya di sepertiga malam. Yg maksiat akan terasa menggelisahkan. Yg dalam taat akan terasa makin khusyuk mengikhlaskan diri mencari ridho Allah. Gak akan ganggu konsentrasi sholat, apalagi bikin galau. Ada rasa tenang dan mantap yakin akan janji Allah.

  1. Jadi kak, temen aku ada yang patah hati gitu, dan dia sampai terpuruk gitu. Dia udah dateng ke psikolog atau psikiater, terus dia cerita disuruh dekatkan diri ke Tuhan. Tapi malah dia jadi kesel gitu kan, mungkin ingin mendengar hal lain karena sesungguhnya dia ngerti kalau hubungan yg kayak gitu ga sesuai dan ga diridhoi oleh Allah. Terus dia masih suka nyalahin diri sendiri gitu kak tentang dia bodoh banget karena dibohongin cowok kayak gitu, tapi kadang kayak nyesel juga kenapa dulu dia sok jual mahal, kira-kira aku bisa bantu dia apa ya kak?

Jawaban :

Dengarkan saja, karena kebanyakan orang curhat hanya butuh didengar. Kalau dia selesai curhat, tanya deh. Menurut dia sendiri gimana? Kalau dia minta nasihat, baru kita kasih pendapat kita. Biasanya masalah kejiwaan sebenarnya bukan karena patah hati ini satu kejadian saja, tapi ada tumpukan masalah sejak masa kecilnya juga yang belum terselesaikan.

  1. Ka gimana caranya mendamaikan hati,dari dia yg dulu pernah ada di hati kita,yg sudah mengecewakan saya dan keluarga saya? Karna bisa di bilang baru merasakan perasaan seperti itu. Terlebih di umur 27 tahun ini,yg ingin sekali untuk menikah,tapi blm ada yg niat buat serius

Jawaban :

 Terima, terima, terima, adukan pada Allah di sepertiga malam. Menangis lah bila ingin menangis. Lepaskan sedih marah kecewa itu. Biarkan semua luruh bersama airmata. Lalu katakan pada diri sendiri bahwa Allah selalu menyiapkan rencana terbaik jika kita berprasangka baik padaNya.

Semangat❤

  1. Bagaimana sikap kita ketika d jodohkan orang tua dengan laki2 yg tidak kita sukai :”( Saya tkut jd anak durhaka, disisi lain ada akhlak laki2 tersebut yg tdk bsa saya toleransi, Tp org tua saya bilang klo gak ada laki2 yg smpurna, Saya masih berharap kalau saya memperbaiki diri terus saya akan dapat laki2 yg baik akhlak dan agamanya.

Jawaban :

Semoga Allah membuka pintu hati orang tuanya ya Nisa. Bicara dari hati ke hati dan buktikan dg semakin banyak berbakti pada orangtua. Paham apa kekhawatiran ortu, posisikan diri di tempat mereka.

  1. Gimana kalau cowo ini adalah rekan kerja + senior kita. Interaksinya sangat normal, kerja bareng yg ya emang kerjaan. Tp temen2 dia sukaa ngecakin (ngeledekin). Awalnya kukira yaa iseng aja kali—sampai suatu hari ada temenku yg juga temen cowo ini tp beda organisasi (jadi seharusnya gatau kalau kita deket), bilang “udah sejauh apa lo, udah taaruf?”
    Aku jd khawatir cowo ini ada maksud atau sekedar menyimpan rasa. Pdhl selama ini kuanggap yaa kita interaksi krn satu org. aja (walaupun kuakui terkadang dia suka curhat22, ngasih hadiah2 kecil (sangat normal semua BPH jg suka dapet ‘afeksi’ begini ceritanya pesan semangat gitu)).
    Mohon saran dan terima kasih banyak atas kesempatan dan sharingnya kak 😊

Jawaban :

Wah kembali ke dirimu say. Kalau sudah siap nikah boleh cari perantara yg sudah menikah utk tanya maksud si  cowok itu.Kalau belum siap yaa, kembali jadikan seperti hubungan rekan sekerja👍🏻

Cinta tak pernah salah. Manusia lah yang lalai menempatkannya.

Cinta sejati adalah ia yang membuat mu makin ikhlas, ridho pada ketentuan Nya. Dia yang tak pernah ingin kamu terlena dalam jeratan nafsu sesaat saja.

Cinta sejati adalah dia yang hanya datang ketika siap meminang. Tidak membuatmu panjang berangan apalagi mengumbar rasa sebelum saatnya.

Dokumen dapat diunduh di bawah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.