Seorang jurnalis asal Palestina, Muath Amarneh mengalami luka tembak pada mata kirinya pada hari Jumat lalu, tepatnya pada tanggal 15 November 2019. Kejadian tersebut terjadi saat dirinya tengah meliput aksi protes yang dilakukan rakyat Palestina terhadap pemukiman Yahudi. Saat sedang meliput, Muath mengenakan rompi anti-peluru yang bertuliskan ‘press’ dan menggunakan helm. Muath berada di jarak aman dari aksi terjadi ketika ia tiba-tiba merasakan sesuatu mengenai matanya. Awalnya ia mengira hal tersebut hanya sebuah batu atau pun peluru karet. Namun ketika ia meraba matanya, ia menyadari bahwa matanya telah hilang dan ia tidak dapat melihat karena hal tersebut.
Peristiwa yang terjadi pada Muath menuai simpati dari jurnalis lain dari berbagai lapisan masyarakat. Marak foto orang yang menutup salah satu matanya untuk menyampaikan simpati mereka dan sebagai bentuk pengecaman terhadap perilaku tersebut.
Sekretaris Jenderal Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), Anthony Bellanger, mengecam penembakan tersebut. Mennilik pada hukum jurnalistik internasional, tindakan Israel telah melanggar hukum karena seorang jurnalis tidak boleh dilukai ketika sedang meliput. Menanggapi kejadian ini, pemerintah Israel menolak mengakui bahwa mereka menembak Muath dengan sengaja. Mereka mengatakan bahwa perlengkapan yang mereka gunakan adalah perlengkapan yang tidak berbahaya.
Kerabat Muath mengatakan bahwa dokter yang merawat Muath dari Hadassah Medical Center di Jerussalem memberitahu bahwa Muath kehilangan penglihatannya karena peluru sepanjang 2 cm. Namun pihak rumah sakit tidak berani menyatakan hal yang sebenarnya dan hanya menyatakan bahwa Muath mengalami luka yang ‘serius’
Berdasarkan dengan United Nations Plan of Action on The Safety of Journalists and The issue of Impunity menyatakan “Every journalist killed or neutralized by terror is an observer less of the human condition. Every attack distorts reality by creating a climate of fear and self-censorship”. Rencana Aksi PBB dibawah Unesco ini tentang Keamanan Jurnalis dan Isu Impunitas bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dan aman bagi jurnalis dan pekerja media, baik dalam situasi konflik maupun non-konflik, dengan tujuan untuk memperkuat perdamaian, demokrasi dan pembangunan di seluruh dunia. Terdapat penguatan mekanisme PBB dalam rencana tersebut. Sehingga, PBB memiliki kewenangan dalam membahas mengenai kasus ini.
Disusun oleh:
Departemen Salam Palestine and International Center Salam UI 22
Dokumen dapat diunduh di bawah ini.
Referensi :
AFP and TOI Staff. Donning eye patches, Palestinian journalists protest blinding of colleague. www.timesofisrael.com. https://www.timesofisrael.com/donning-eye-patches-palestinian-journalists-protest-blinding-of-colleague/. Diakses pada 19 November 2019.
Aljazeera. Palestinian journalists protest against wounding of colleague. Aljazeera.com. https://www.aljazeera.com/amp/news/2019/11/palestinian-journalists-protest-wounding-colleague-191118055904018.html. Diakses pada 19 November 2019.
Akram Al-Waara. ‘We are all Muath’: Palestinian journalists show solidarity with photographer shot in the eye. www.middleeasteye.com.https://www.middleeasteye.net/news/we-are-muath-palestinian-journalists-show-solidarity-photographer-shot-eye. Diakses pada 19 November 2019.
Nufus Nita Hidayati. Galeri foto liput bentrokan, Jurnalis Palestina tertembak polisi Israel. Tempo.co. https://foto.tempo.co/read/76343/liput-bentrokan-jurnalis-palestina-tertembak-polisi-israel. Diakses pada 19 November 2019.
Suci Sekarwati. Mata Wartawan Foto Tertembak Israel, Media di Palestina Protes. Tempo.co. https://dunia.tempo.co/read/1273718/mata-wartawan-foto-tertembak-israel-media-di-palestina-protes. Diakses pada 19 November 2019.
The Associated Press. Palestinian Journalist May Lose Eye After Shot by Israel. Nytimes.com. https://www.nytimes.com/aponline/2019/11/17/world/middleeast/ap-ml-israel-palestinian-journalist.html. Diakses pada 19 November 2019.
Unesco. UN Plan of Action on the Safety of Journalists and the Issue of Impunity. https://en.unesco.org/un-plan-action-safety-journalists. Diakses pada 20 November 2019.