Oleh Harry Prayoga
Ketua Umum SYIFA FF UI 2018
MALAS SAAT BERPUASA? INI OBATNYA
Bicara tentang obat, pasti yang terbayangkan dipikiran kita saat ini “pahit” , “ga enak karena ga ada micinnya” , “buat orang sakit” dan bermacam-macam.
Memang, obat identik dengan mengobati orang yang sakit yang sering kita jumpai pada umumnya seperti ingus-fall alias flu, ludah spray alias batuk, serta hot-body alias demam. Bukan hanya bisa mengobati penyakit – penyakit itu loh, konon katanya obat juga bisa mengobati penyakit “malas”. Loh…!! kok bisa? obatnya apa aja tuh? #mulaibingung
Yuk kita kaitkan.
Di bulan Ramadhan kita diwajibkan untuk berpuasa, kita sering mengartikan bulan ini sebagai bulan yang “selaw ae lah” alias bulan untuk bermalas-malasan dengan mengurangi aktivitas, bahkan tidak melakukan aktivitas apa pun. Yups, saat puasa yang kita rasakan adalah lapar, haus, dan mengantuk, dan ini semakin meyakinkan kita untuk menghabiskan sepanjang hari dengan bermalas-malasan selama berpuasa.
Padahal, semestinya di bulan Ramadhan ini menjadi bulan yang harusnya membuat kita semakin produktif, mengapa? Seperti yang sering terdengar adalah “tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah”.
Nah, tidur aja bernilai ibadah, apalagi kita melakukan kegiatan yang positif di bulan Ramadhan, pasti akan menjadikan kegiatan kita sebagai “ibadah yang plus plus plus” dong.
Wah ga terasa udah panjang lebar di atas, berikut ada obat malas saat berpuasa di bulan Ramadhan, Yuk simak..!!
Jangan tidur setelah sahur
Sebagian besar orang, sehabis sahur pasti hal yang dilakukan adalah tidur. Padahal ada banyak kerugian yang didapatkan. Dari sisi medis, tidur setelah sahur dampaknya antara lain perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita. Siapa yang pengen perutnya buncit? Pasti tidak kan? Jika Perut Buncit, Hati pun sempit (ruang buat hatinya kepake buat perut yang buncit jadinya sempit deh).
Rasulullah SAW pun telah bersabda,”Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan salat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”(HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a.).
Efek samping lain yang ditimbulkan dari tidur setelah sahur adalah menyebabkan rasa kantuk yang luar biasa sehingga tubuh males malesan. Dan pada akhirnya kita akan menghabiskan sepanjang hari di bulan Ramadhan dengan hal-hal yang tidak produktif.
Begadang jangan begadang…..
Seperti yang telah disampaikan lewat lagu dari roma irama “begadang jangan begadang, kalau tiada artinya…” ( siapa yang bacanya sambil nyanyi? Hehe..
Yups intinya si begadang itu ga baik. Nah, di bulan Ramadhan yang menyebabkan begadang kemungkinan ,sebagian orang lebih memilih tidur hingga larut malam atau bahkan hingga sahur karena kegiatan produktif yang seharusnya dilakukan di siang hari malah dipakai buat tidur – tiduran dengan alasan “kan lagi puasa, kan laper, kan ga ada tenaga, siang-siang panas enaknya tidur”. Tetapi hal tersebut salah besar. Begadang menyebabkan waktu istirahat kita pada malam hari kurang, yang akan berimbas saat pagi harinya kita bermalas malasan. Oleh karena itu, tidur yang cukup sangat penting untuk menyambut pagi yang cerah dengan semangat yang cerah pula.
Gunakan waktu sebaik mungkin
Kalo pepatah itu bilang “waktu adalah uang” jadi dapat diartikan tiap detik waktu adalah saat yang berharga yang bisa dijadikan uang. Tetapi sekarang kita di bulan Ramadhan, mari kita ubah menjadi “waktu adalah pahala” jadi setiap detik waktu diartikan bernilai pahala. Bukan tidak mungkin lagi setiap waktu yang kita lalui itu sebagai ladang pahala untuk bekal di akhirat kita kelak. Yuks, manfaatkan waktu kita sebaik mungkin selama bulan Ramadhan tahun ini, karena kita tidak tahu tahun depan masih bisa menikmati bulan Ramadhan atau tidak. Isilah ruang malas dengan kegiatan yang produktif.
Olahraga
Kegiatan yang sering kali dihindari oleh orang yang berpuasa adalah berolahraga. Kita menganggap olahraga sebagai suatu aktifitas yang bikin orang berpikir “aduh udah haus, malah ditambah olahraga, makin haus dong karena keringetan”, “aduh olahraga bikin lemes nih, kan kita lagi puasa ga ada energi”, “aduh olahraga buang energi nih, nanti ga kuat lagi sampe maghrib”. Eitss…pernyataan begitu tidak benar jika kita berolahraga sewajarnya. Bahkan olahraga ini membuat tubuh kita menjadi semakin bugar dan tidak menimbulkan haus dan lapar jika kita berolahraga yang sewajarnya. Nahh, kenapa bisa begitu? Dari sisi keilmuan nih ya, walaupun kita ga ada asupan makanan, tubuh ternyata punya “bank energi” loh dalam bentuk glikogen, lemak, ataupun protein yang nantinya akan diubah menjadi energi untuk menopang aktifitas kita. Lagi pula, salah satu fungsi berolahraga adalah menghilangkan kegabutan kita nih, daripada bosen Cuma tidur – tiduran atau duduk ngelamunin jodoh yang tak kunjung datang, mending olahraga.
Melakukan kegiatan yang bermanfaat
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Nah, dalam berbuat kebaikan jangan sendiri, tapi ajaklah kerabat-kerabat terdekat kita untuk berbuat kebaikan, missal seperti berbagi takjil. Kita akan senang apalagi melakukan kegiatan secara bersama-sama, itu merupakan hal yang lumrah * kecuali kondisi tertentu*. Dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat, itu akan menghilangkan rasa bosan kita, dan secara tidak sadar rasa lapar dan dahaga kita seakan-akan hilang begitu saja, dan dengan kegiatan yang produktif ini juga sebagai sarana untuk menunggu saat berbuka puasa.
Nahh, obatnya manjur ga nih? Semoga dapat bermanfaat dan menjadikan puasa kita tahun ini adalah puasa yang terbaik dari tahun sebelum – sebelumnya, dan semoga kita dipertemukan kembali di bulan Ramadhan tahun depan. Aamiin.