“Keistimewaan Puasa dan Bulan Ramadhan”

Oleh: M. Asadullah Al Ghozi (Staff Departemen Kastrad Salam UI 19)

Bulan puasa yang sekarang dirasakan oleh ummat Islam se-dunia saat ini merupakan bulan istimewa yang diturunkan oleh Allah sebagai ladang pahala dan keberkahan. Berpuasa merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang yang beriman (Q.S. Al Baqarah, 2: 183). Namun tidak banyak yang megetahui keistimewaan yang sangat besar yang terkandung dalam bulan Ramadhan.

Kita mungkin menyadari bahwa level keimanan di bulan Ramadhan meningkat, sadar atau tidak, kita bisa merasakannya. Kita termotivasi untuk beribadah lebih banyak, karena kita tahu ini adalah bulan yang di mana ibadah sunnah akan dinilai sebagai ibadah wajib, pahala ibadah wajib akan dilipatkgandakan oleh Allah dan amalan-amalan lainnya menjadi sebuah keutamaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu (HR. Muslim). Pintu surga dibuka artinya banyaknya amalan-amalan yang dapat dikerjakan dan bernilai sangat besar di bulan Ramadhan. Pintu neraka ditutup maksudnya pada bulan Ramadhan sedikit sekali orang mukmin yang berbuat maksiat, semua mukmin sibuk dengan mengejar pahala dan kebaikan. Serta setan-setan dibelenggu maksudnya dengan berpuasa, kita belajar untuk menahan diri dari omongan yang tidak baik, perilaku buruk dan maksiat. Keistimewaan puasa yang bisa dirasakan saat ini adalah meningkatnya kualitas iman dan taqwa kita saat ini. Pelatihan di bulan Ramadhan adalah pelatihan untuk mengendalikan diri.

Bulan Ramadhan menjadi bulan istimewa juga karena Allah telah memilih bulan ini untuk diturunkannya Al-Quran. Allah swt sudah berfirman dalam Q.S. Al Baqarah, 2 : 185:

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Perintah puasa juga sudah disampaikan di Q.S. Al Baqarah, 2: 183, yang mewajibkan bagi orang-orang yang beriman untuk berpuasa. Keistimewaan bulan Ramadhan menjadi bertambah karena turunnya Al-Quran pada bulan itu, sebagai petunjuk dan penjelasan serta pembeda. Allah swt menciptakan bulan Ramadhan sebagai bentuk kasih dan sayangnya kepada makhluk ciptaan-Nya.

            Istimewanya bulan Ramadhan lainnya adalah datangnya satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam Lailatul Qadar. Allah swt mengatakan dalam surat Al Qadr, bahwa malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (Q.S. Al Qadr: 3). Malam seribu bulan ini menjadi incaran bagi orang-orang mukmin yang ingin mendapatkannya, karena keutamaan malam ini sebagai malam di mana Malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah swt turun ke muka bumi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan (Q.S. Al Qadr: 4). Dan sejahteralah malam itu hingga datangnya fajar (Q.S. Al Qadr: 5).

            Dan terakhir, bulan Ramadhan adalah bulan suka cita, bulan penuh berkah dan ampunan Allah swt yang diberikan oleh-Nya untuk seluruh umat manusia. Bulan yang Allah membukakan ibadah-ibadah yang tidak ada di bulan-bulan selain bulan Ramadhan. Keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan dan ibadah-ibadah, baik sunnah atau wajib, menjadi hal yang penting untuk kita perhatikan. Akan sangat merugi apabila bulan Ramadhan sama dengan bulan-bulan selain Ramadhan, kita harus mengusahakan Ramadhan ini menjadi bulan akselerasi ibadah dan keimanan kita. Penulis berdoa semoga kita bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan lancar serta keimanan dan ketakwaan kita meningkat dari yang sebelumnya, serta kita diberi keistiqomahan untuk menjaga keimanan dan ibadah-ibadah kita.

Wallahu a’lam bisshowab.

Dokumen dapat diunduh di bawah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.